19 Penyebab Adonan Kue Menjadi Bantat

ADONAN KUE YANG BANTAT MEMANG SUDAH MENJADI HAL YANG PALING MENJENGKELKAN PADA SAAT MEMBUAT KUE

19 penyebab adonan kue menjadi bantat

gambar: kumparan

Kue yang lezat tidak hanya bergantung pada rasanya. Tetapi, kue yang tidak mengembang sempurna dan tidak bantet akan kurangi rasa dan tampilannya. Salah satu tahapan yang memastikan apakah kue atau roti yang kita buat berhasil adalah proses pengembangan adonan. Adonan yang mengembang dengan sempurna akan menciptakan tekstur roti yang empuk dan lembut.

Pada dasarnya, proses ini terjadi saat karbon dioksida dibuat dan dilepaskan pada adonan, membuatnya jadi lebih mengembang. Rata- rata, lama waktu yang diperlukan oleh adonan kue atau roti ini untuk mengembang adalah selama satu jam, saat sebelum setelah itu dipanggang memakai oven.

Tetapi, terkadang walaupun telah menunggu lama, adonan kita tidak kunjung meningkat ukurannya, alias bantat. Sementara itu, kita telah menjajaki takaran dan tahapan cocok resep. Kemudian, apa yang dapat kita jalani untuk menyelamatkan adonan tersebut?

Berikut sudah saya tuliskan penyebab adonan kue menjadi Bantat yang dilansir dari berbagai sumber:

 

1. Tidak Memakai Pengembang

Salah satu hal yang membuat roti keras adalah tidak memakai pengembang. Pengembang ini adalah kunci supaya roti yang Anda untuk jadi mengembang sempurna. Bila Anda tidak memakai pengembang roti yang Anda untuk juga akan jadi bantat. Jangan sangat banyak memakai pengembang karena tekstur roti tersebut akan jadi sangat empuk dan semacam menggigit kapas saat menggigitnya.


Baca Juga: 5 Tips Membuat Kue Anti Gagal


2. Tepung Terigu Rendah Protein

Penyebab roti keras berikutnya adalah memakai tepung terigu yang mempunyai protein yang rendah. Tepung terigu dengan rendah gluten akan susah mengembang dan menciptakan adonan yang bantat atau keras. Sebabnya adalah gliadin dan glutenin sedikit sehingga tekstur roti jadi tidak elastis. Bila Anda menyangka tepung terigu untuk membuat roti dan gorengan itu sama hingga asumsi tersebut salah karena tepung terigu yang digunakan untuk membuat gorengan proteinnya sangat rendah, berbeda dengan yang spesial digunakan untuk membuat adonan roti dan kue.

 

3. Mixer yang Sebentar atau Sangat Lama

Yang menimbulkan roti jadi keras adalah Anda mengaduknya memakai mixer sangat lama atau sangat sebentar. Bila sangat sebentar adonan tidak sukses mengembang dengan sempurna, sebaliknya bila over mixing hingga isi pada bahan pembuatan roti jadi menurun dan lenyap. Untuk mengantisipasinya adalah Anda harus ketahui berapa lama harus melaksanakan mixing dan berapa kecepatan yang harus Anda pakai.

 

4. Telur Sangat Sedikit

Telur dapat membuat tekstur roti jadi lebih moist dan empuk. Kekurangan kuning telur ini dapat membuat roti jadi kurang elastis, adonan tidak silih merekat secara sempurna dan bau rotinya tidak harum.

 

5.Telur terlalu dingin

Telur dalam kondisi dingin dari lemari es, menyebabkan telur susah naik saat dikocok. Saat sebelum digunakan keluarkan terlebih dulu telur dari refrigerator.

 

6. Adanya noda pada adonan

Terdapat bercak minyak/ margarin/ mentega di dalam mangkuk atau pengocok, atau dari tangan anda, sehingga adonan telur susah naik.

 

7. Terlalu banyak bahan

Sangat banyak baking powder, cake akan beremah sangat banyak.

 

8. Waktu pemrosesan adonan tidak tepat

Adonan belum lumayan normal, pengocokan telah dihentikan, sehingga adonan turun dengan lekas, menyebabkan kue bantat.


9. Pencampuran bahan yang salah

Menggabungkan terigu ke dalam adonan telur dengan adukan kokoh, menyebabkan hawa dalam telur terbuang dan terigu membentuk gluten, kue jadi liat/ bantet.

 

10. Mentega terlalu cair

Mencairkan mentega/ margarin hingga mendidih sehingga energi emulsi mentega lenyap dan isi airnya habis. Cake jadi berminyak tetapi tidak moist( lembab). Cairkan mentega/ margarin‘ asal cair’ saja, angkat dari api saat sebelum seluruh bagian mentega meleleh. Bagian yang belum cair akan mencair sendiri sebab temperatur hangat.


Baca Juga: Mentega Atau Margarin, Mana Yang Lebih Baik?

 

11. Mentega belum tercampur rata dengan telur

Mentega cair belum tercampur rata dengan adonan telur, masih terdapat yang tertinggal di dasar mangkuk. Mentega yang tidak tercampur ini akan membuat endapan keras di dasar kue.

 

12. Pemakaian putih telur

Endapan cairan putih telur turut dimasukkan dalam adonan mentega- telur( dalam pembuatan butter cake). Tinggalkan cairan ini sebab akan membuat kue bantat. Ambil bagian busanya saja.

 

13. Mengatur bahan-bahan dasar

Akumulasi bahan cair lain( misalnya: susu) dalam kondisi dingin. Seluruh bahan hendaknya terletak pada temperatur ruang.

 

14. Adonan yang salah

Adonan sponge cake tidak dibuang kelebihan udaranya dengan metode membantingnya dengan lembut sebagian kali ke atas meja. Dampaknya kue mengembang kelewatan di dalam oven, tetapi lekas mengempis di luar oven.

 

15. Waktu memasukkan adonan ke oven yang tidak tepat

Oven belum lumayan panas saat adonan masuk, dampaknya adonan terlanjur turun saat sebelum pernah mengembang.

 

16. Ukuran api tidak sesuai

Api sangat besar atau sangat kecil. Api sangat besar akan menghanguskan bagian luar cake sedangkan tengahnya belum matang. Api sangat kecil akan membuat adonan terlanjur turun saat sebelum pernah mengembang.

 

17.Panas oven tidak rata

Dampaknya kue miring atau matang/ hangus sebagian.

 

18. Terlalu lama di dalam oven

Sangat lama memanggang, menyebabkan kue jadi kering, tidak moist lagi. Bila kue belum matang setelah waktu yang diajarkan, tambah waktunya kurang lebih 5 menit. Senantiasa jalani test, dan lekas angkat kue setelah lidi yang digunakan untuk menusuk kue keluar dalam kondisi bersih.

 

19. Membuka oven secara mendadak

Membuka oven disaat pemanggangan berlangsung. Temperatur oven akan turun dan bila struktur kue belum kuat, hingga kue akan kempis( turun). Bila mau membuka pintu oven, jalani sangat kilat setelah¾ waktu pemanggangan.

 

Lalu gimana metode membuat kue supaya mengembang sempurna dan tidak bantet? Berikut ini metode membuat kue supaya mengembang sempurna dan tidak bantet:

 

1. Konsumsi Bread Improver dan Bread Emulsifier

Bila mau roti jadi lebih lembut dan empuk dapat memakai Bread Improver dan Bread Emulsifier. Pemakaian Bread Improver dan Bread emulsifier hanya alternatif saja. Apabila tidak memakainya, roti senantiasa dapat mengembang, tetapi hasilnya akan beda tekstur serat dan kekuatannya. Saya sendiri selama membuat roti hanya memakai Bread Improver dan belum sempat memakai Bread Emulsifier dan hasilnya roti senantiasa empuk, yang berarti adonannya telah kalis.


Baca Juga: 10 Tips Memilih Kue Idaman Untuk Pesta Pernikahan

 

2. Pemakaian Cairan Dalam Adonan

Biasakan untuk tidak langsung menuang bahan cair sekalian disaat membuat adonan, hendaknya sedikit- sedikit dulu hingga tahapan adonan yang di idamkan tercapai. Pemakaian bahan cair memanglah akan sangat bergantung keadaan di tempat kita tiap- tiap. Jadi lihat dahulu masing- masing sesi penuangan bahan cair, jika memanglah masih nampak seret dan kering baru tambahkan lagi sedikit demi sedikit. Jika sepengamatan kita adonan telah lumayan lembab, walaupun masih terdapat sisa bahan cair, tidak perlu dituang seluruh.

 

3. Pastikan adonan telah benar- benar kalis baru mengawali sesi rounding. Disaat membagi dan menimbang, adonan jangan ditarik, lumayan pakai pisau atau scrapper untuk membaginya, agar serat roti nampak bagus. Rounding atau pembuatan/ pembulatan adonan juga pengaruhi tekstur roti nantinya. Jadi disaat rounding permukaan adonan harus bundar lembut agar roti nampak menawan.



tag: cafe di madiun, kafe termurah madiun, cafe madiun live music, kuliner kekinian, kuliner madiun, kafe murah terdekat, cafe prague, prague cafe madiun, prague madiun, cafe terdekat, penyebab kue bantat, penyebab adonan kue bantat, penyebab adonan bantat, adonan bantat

Post a Comment

0 Comments