ADONAN KUE YANG BANTAT MEMANG SUDAH MENJADI HAL YANG PALING MENJENGKELKAN PADA SAAT MEMBUAT KUE
Kue yang lezat tidak hanya bergantung pada rasanya. Tetapi,
kue yang tidak mengembang sempurna dan tidak bantet akan kurangi rasa dan
tampilannya. Salah satu tahapan yang memastikan apakah kue atau roti yang kita buat berhasil adalah
proses pengembangan adonan. Adonan yang mengembang dengan sempurna akan
menciptakan tekstur roti yang empuk dan lembut.
Pada dasarnya, proses ini terjadi saat karbon dioksida
dibuat dan dilepaskan pada adonan, membuatnya jadi lebih mengembang. Rata- rata, lama waktu yang
diperlukan oleh adonan kue atau roti ini untuk mengembang adalah selama satu
jam, saat sebelum setelah itu dipanggang memakai oven.
Tetapi, terkadang walaupun telah menunggu lama, adonan kita
tidak kunjung meningkat ukurannya, alias bantat. Sementara itu, kita telah
menjajaki takaran dan tahapan cocok resep. Kemudian, apa yang dapat kita jalani
untuk menyelamatkan adonan tersebut?
Berikut sudah saya tuliskan penyebab adonan kue menjadi Bantat yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Tidak Memakai Pengembang
Salah satu hal yang membuat roti keras adalah tidak memakai
pengembang. Pengembang ini adalah kunci supaya roti yang Anda untuk jadi mengembang
sempurna. Bila Anda tidak memakai pengembang roti yang Anda untuk juga akan
jadi bantat. Jangan sangat banyak memakai pengembang karena tekstur roti
tersebut akan jadi sangat empuk dan semacam menggigit kapas saat menggigitnya.
Baca Juga: 5 Tips Membuat Kue Anti Gagal
2. Tepung
Terigu Rendah Protein
Penyebab roti keras berikutnya adalah memakai tepung terigu
yang mempunyai protein yang rendah. Tepung terigu dengan rendah gluten akan
susah mengembang dan menciptakan adonan yang bantat atau keras. Sebabnya adalah
gliadin dan glutenin sedikit sehingga tekstur roti jadi tidak elastis. Bila Anda
menyangka tepung terigu untuk membuat roti dan gorengan itu sama hingga asumsi
tersebut salah karena tepung terigu yang digunakan untuk membuat gorengan
proteinnya sangat rendah, berbeda dengan yang spesial digunakan untuk membuat
adonan roti dan kue.
3. Mixer
yang Sebentar atau Sangat Lama
Yang menimbulkan roti jadi keras adalah Anda mengaduknya
memakai mixer sangat lama atau sangat sebentar. Bila sangat sebentar adonan
tidak sukses mengembang dengan sempurna, sebaliknya bila over mixing hingga isi
pada bahan pembuatan roti jadi menurun dan lenyap. Untuk mengantisipasinya adalah
Anda harus ketahui berapa lama harus melaksanakan mixing dan berapa kecepatan
yang harus Anda pakai.
4. Telur
Sangat Sedikit
Telur dapat membuat tekstur roti jadi lebih moist dan empuk.
Kekurangan kuning telur ini dapat membuat roti jadi kurang elastis, adonan
tidak silih merekat secara sempurna dan bau rotinya tidak harum.
5.Telur
terlalu dingin
Telur dalam kondisi dingin dari lemari es, menyebabkan telur
susah naik saat dikocok. Saat sebelum digunakan keluarkan terlebih dulu telur
dari refrigerator.
6. Adanya
noda pada adonan
Terdapat bercak minyak/ margarin/ mentega di dalam mangkuk atau
pengocok, atau dari tangan anda, sehingga adonan telur susah naik.
7. Terlalu
banyak bahan
Sangat banyak baking powder, cake akan beremah sangat
banyak.
8. Waktu
pemrosesan adonan tidak tepat
Adonan belum lumayan normal, pengocokan telah dihentikan,
sehingga adonan turun dengan lekas, menyebabkan kue bantat.
9.
Pencampuran bahan yang salah
Menggabungkan terigu ke dalam adonan telur dengan adukan
kokoh, menyebabkan hawa dalam telur terbuang dan terigu membentuk gluten, kue
jadi liat/ bantet.
10. Mentega
terlalu cair
Mencairkan mentega/ margarin hingga mendidih sehingga energi
emulsi mentega lenyap dan isi airnya habis. Cake jadi berminyak tetapi tidak
moist( lembab). Cairkan mentega/ margarin‘ asal cair’ saja, angkat dari api
saat sebelum seluruh bagian mentega meleleh. Bagian yang belum cair akan
mencair sendiri sebab temperatur hangat.
Baca Juga: Mentega Atau Margarin, Mana Yang Lebih Baik?
11. Mentega
belum tercampur rata dengan telur
Mentega cair belum tercampur rata dengan adonan telur, masih
terdapat yang tertinggal di dasar mangkuk. Mentega yang tidak tercampur ini akan
membuat endapan keras di dasar kue.
12.
Pemakaian putih telur
Endapan cairan putih telur turut dimasukkan dalam adonan
mentega- telur( dalam pembuatan butter cake). Tinggalkan cairan ini sebab akan
membuat kue bantat. Ambil bagian busanya saja.
13. Mengatur
bahan-bahan dasar
Akumulasi bahan cair lain( misalnya: susu) dalam kondisi
dingin. Seluruh bahan hendaknya terletak pada temperatur ruang.
14. Adonan
yang salah
Adonan sponge cake tidak dibuang kelebihan udaranya dengan
metode membantingnya dengan lembut sebagian kali ke atas meja. Dampaknya kue
mengembang kelewatan di dalam oven, tetapi lekas mengempis di luar oven.
15. Waktu
memasukkan adonan ke oven yang tidak tepat
Oven belum lumayan panas saat adonan masuk, dampaknya adonan
terlanjur turun saat sebelum pernah mengembang.
16. Ukuran
api tidak sesuai
Api sangat besar atau sangat kecil. Api sangat besar akan
menghanguskan bagian luar cake sedangkan tengahnya belum matang. Api sangat
kecil akan membuat adonan terlanjur turun saat sebelum pernah mengembang.
17.Panas
oven tidak rata
Dampaknya
kue miring atau matang/ hangus sebagian.
18. Terlalu
lama di dalam oven
Sangat lama memanggang, menyebabkan kue jadi kering, tidak
moist lagi. Bila kue belum matang setelah waktu yang diajarkan, tambah waktunya
kurang lebih 5 menit. Senantiasa jalani test, dan lekas angkat kue setelah lidi
yang digunakan untuk menusuk kue keluar dalam kondisi bersih.
19. Membuka
oven secara mendadak
Membuka oven disaat pemanggangan berlangsung. Temperatur
oven akan turun dan bila struktur kue belum kuat, hingga kue akan kempis(
turun). Bila mau membuka pintu oven, jalani sangat kilat setelah¾ waktu
pemanggangan.
Lalu gimana metode membuat kue supaya mengembang sempurna dan tidak bantet? Berikut ini metode membuat kue supaya mengembang sempurna dan tidak bantet:
1. Konsumsi Bread Improver dan Bread Emulsifier
Bila mau roti jadi lebih lembut dan empuk dapat memakai
Bread Improver dan Bread Emulsifier. Pemakaian Bread Improver dan Bread
emulsifier hanya alternatif saja. Apabila tidak memakainya, roti senantiasa
dapat mengembang, tetapi hasilnya akan beda tekstur serat dan kekuatannya. Saya
sendiri selama membuat roti hanya memakai Bread Improver dan belum sempat
memakai Bread Emulsifier dan hasilnya roti senantiasa empuk, yang berarti
adonannya telah kalis.
Baca Juga: 10 Tips Memilih Kue Idaman Untuk Pesta Pernikahan
2. Pemakaian
Cairan Dalam Adonan
Biasakan untuk tidak langsung menuang bahan cair sekalian disaat
membuat adonan, hendaknya sedikit- sedikit dulu hingga tahapan adonan yang di
idamkan tercapai. Pemakaian bahan cair memanglah akan sangat bergantung keadaan
di tempat kita tiap- tiap. Jadi lihat dahulu masing- masing sesi penuangan
bahan cair, jika memanglah masih nampak seret dan kering baru tambahkan lagi
sedikit demi sedikit. Jika sepengamatan kita adonan telah lumayan lembab,
walaupun masih terdapat sisa bahan cair, tidak perlu dituang seluruh.
3. Pastikan
adonan telah benar- benar kalis baru mengawali sesi rounding. Disaat membagi dan
menimbang, adonan jangan ditarik, lumayan pakai pisau atau scrapper untuk
membaginya, agar serat roti nampak bagus. Rounding atau pembuatan/ pembulatan
adonan juga pengaruhi tekstur roti nantinya. Jadi disaat rounding permukaan
adonan harus bundar lembut agar roti nampak menawan.
tag: cafe di madiun, kafe termurah madiun, cafe madiun live music, kuliner kekinian, kuliner madiun, kafe murah terdekat, cafe prague, prague cafe madiun, prague madiun, cafe terdekat, penyebab kue bantat, penyebab adonan kue bantat, penyebab adonan bantat, adonan bantat
0 Comments