FAKTOR PENDORONG BERKEMBANGNYA BISNIS KOPI DI INDONESIA
Bisnis kedai kopi di Indonesia dinilai sangat positif sebab
terus berkembang dan tumbuh pesat dalam 3 tahun belum lama.
Hasil studi dari TOFFIN, industri penyedia pemecahan bisnis
berbentuk benda dan jasa di industri HOREKA( Hotel, restoran, dan kafe)
Indonesia, menampilkan kalau jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019
menggapai lebih dari 2950 gerai, bertambah nyaris 3 kali lipat dibanding pada
2016 yang cuma dekat 1000 gerai.
Angka yang disebutkan juga belum tentu, yang mana jumlah
kedai kopi di Indonesia dapat lebih banyak. Sensus jumlah kedai kopi di atas
cuma mencakup gerai- gerai berjaringan di kota- kota besar, kedai- kedai kopi
independen yang modern ataupun tradisional di bermacam wilayah tidak tercantum.
Lalu apa saja aspek yang bisa mendesak perkembangan bisnis
kedai kopi di Indonesia? Ario Fajar, Head of Marketing Toffin berkata kalau
terdapat 7 aspek yang melandasinya. Apa saja? Berikut penuturannya dalam
kegiatan Paparan Studi Tren Bisnis Kedai Kopi di Indonesia oleh Toffin
Indonesia di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa( 17/ 12).
" Awal itu terdapat kerutinan ataupun budaya nangkring
sembari ngopi. Kemudian meningkatnya energi beli konsumen, tumbuhnya kelas
menengah, dan harga RTD( Ready to Drink) Coffee di kedai modern yang Iebih
terjangkau," jelasnya.
Dominasi populasi anak muda Indonesia ialah pada generasl Y dan
Z ikut menghasilkan style hidup baru dalam komsumsi kopi.
Diungkapkan Nicky Kusuma, Vice President Sales and Marketing
Toffin Indonesia, pada hari ini( 17/ 12), di Jakarta," Studi ini
dibutuhkan sebab sepanjang ini belum terdapat survey ataupun riset tentang
industri kedai kopi di Indonesia. Untuk itu, diharapkan studi ini jadi panduan
untuk pelakon bisnis kedai kopi di Indonesia."
Lebih jauh dia menarangkan, terdapat beberapa kenyataan
menarik yang ditemukan dari hasil riset ini. Antara lain, 7 aspek yang sanggup
mendesak perkembangan bisnis kedai kopi di Indonesia. Aspek awal merupakan
kerutinan( budaya) nangkring sembari ngopi. Kedua, meningkatnya energi beli
konsumen, tumbuhnya kelas menengah, dan harga RTD( Ready to Drink) Coffee di
kedai modern yang lebih terjangkau. Ketiga, dominasi populasi anak muda
Indonesia( Generasi Y dan Z) yang menghasilkan style hidup baru dalam komsumsi
kopi.
Keempat, kedatangan media sosial yang mempermudah pebisnis
kedai kopi melaksanakan kegiatan marketing dan promosi. Kelima, kedatangan
platform ride hailing( Grabfood dan Gofood) yang mempermudah proses penjualan.
Keenam, rendahnya entries barriers dalam bisnis kopi yang ditunjang dengan
ketersediaan pasokan bahan baku, perlengkapan( mesin kopi), dan sumber energi untuk
membangun bisnis kedai kopi. Ketujuh, margin bisnis kedai kopi yang relatif
lumayan besar.
Hasil riset tersebut juga menampilkan kalau kedai Coffee to
Go yang sediakan RTD Coffee bermutu dengan harga terjangkau sangat diminati
millennials yang mendominasi populasi Indonesia dikala ini." Dalam setahun
terakhir, 40% generasi ini membeli minuman kopinya dari gerai kopi tipe ini.
Dengan rata- rata alokasi belanja untuk minuman kopi( share of wallet) Rp 200.
000 per bulan, bisnis kedai kopi tipe ini diperkirakan hendak berkembang
signifikan pada tahun- tahun mendatang," papar Ario Fajar, Head of Marketing
Toffin, pada hari ini( 17/ 12), di Jakarta.
Kenyataan menarik yang lain yang ditemukan dari riset ini
merupakan dari total belanja kopi dalam setahun terakhir, 39, 03% millennials
sangat kerap memilah kedai kopi berkonsep Coffee to Go untuk mengkonsumsi kopi
mereka. Berikutnya, 30, 32% memilah komsumsi kopi di International Coffee Chain
dan 17, 10% memilah Local Chain Coffee. Sisanya, memilah komsumsi kopi di
Bakery& Pastry( 8, 39%), Independent Coffee Shop( 2, 90%), dan
Specialty Coffee Shop( 2, 26%). Tidak heran, bila para pelakon bisnis kedai
kopi, tercantum Toffin, memprediksi kalau konsep Coffee to Go hendak prospektif
pada tahun depan.
Gelombang I( Dekade 1980- 1990- an). Pada masa ini, sebagian
besar warga Indonesia menikmati kopi praktis( dalam kemasan saset) yang
disediakan oleh manufaktur bahan- bahan konsumer( kopi ABC, Kapal Api,
Torabika, Nescafe) dan kopi tubruk tidak berlabel. Pada masa ini produk RTD
Coffee lebih banyak disediakan oleh warung kopi tradisional dan oleh sedikit gerai
kopi modern, ialah Dunkin( 1985), Olala( 1990), dan Excelso( 1991).
Gelombang II( Dekade 2000). Pada masa ini tren minum kopi di
kedai kopi modern mulai berganti dari tren untuk penuhi kebutuhan fungsional(
minum kopi untuk menyegarkan) jadi untuk penuhi kebutuhan emosional, di mana
menikmati segelas kopi di gerai modern dipersepsi bisa menaikkan gengsi. Masa
ini diisyarati dengan masuknya brand jaringan kedai kopi modern dari Amerika
Serikat Starbucks( 2002) dan Coffee Bean( 2001).
Gelombang III( Dini dekade 2010 sampai 2015). Pada masa ini
apresiasi konsumen terhadap kopi kian bertambah yang diisyarati dengan hadirnya
kedai kopi artisan semacam Tanamera pada 2013.
Pada masa ini konsumen tidak cuma menikmati gengsi minum
kopi di kafe, melainkan mulai tertarik dengan proses penciptaan secangkir kopi.
Pada masa ini, kedatangan mesin kopi jadi rujukan visual
untuk konsumen. Pada masa ini para pebisnis kian menyadari seksinya bisnis
kedai kopi di Indonesia. Banyak brand baru mulai masuk ke pasar.
Gelombang IV( 2016 hingga saat ini). Pada masa ini besarnya
pasar( market size) kedai kopi di Indonesia bertambah signifikan.
Brand baru kedai kopi bermunculan dan tiap- tiap langsung
ekspansif membuka puluhan sampai ratusan cabang di bermacam kota. Untuk menggarap
segmen muda( kanak- kanak sekolah sampai para first jobber), para pebisnis
kedai kopi ini membuka kedai Coffee to Go, ialah kedai kecil yang sediakan
segar RTD Coffee dengan harga terjangkau untuk dibawa kembali ataupun tidak
disantap di tempat( take away). Kedatangan platform ride hailing Gofood dan
Grabfood turut mendesak booming- nya kedai Coffee to Go ini.
Untuk menanggapi tren dan kebutuhan kedai kopi, TOFFIN
menawarkan opsi produk dan jasa yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Untuk data lebih lanjut dapat mendatangi web ataupun instagram TOFFIN.
Keyword:
cafe di madiun, kafe termurah madiun, cafe madiun live music, kuliner kekinian, kuliner madiun, kafe murah terdekat, cafe prague, prague cafe madiun, prague madiun, cafe terdekat, faktor pendorong bisnis kopi, bisnis kopi
0 Comments