JENIS JENIS KOPI YANG WAJIB KAMU HARUS TAHU
Prague - Secarah universal diketahui 4 tipe kopi ialah Kopi Arabika(
Coffee Arabica), Kopi Liberika( Coffee Liberica), Kopi Robusta( Coffee
Cannephora), Kopi Excelsa( Coffee Dewevrei). Diantara keempat ini best of the
best nya merupakan kopi Liberika. Di Indonesia menciptakan 6 dari 7 tipe Kopi
Arabika
ialah Gayo( Aceh), Mandaling( Sumut), Kintamani( Bali),
Mangkuraja( Bengkulu), Jawa dan Kalosi( Toraja). Sedangkan satu tipe yang lain
dihasilkan di Jamaica yang diketahui bagaikan Blue Montain.
Tipe Arabika yang tercantum sangat jarang merupakan
speciality arabica dan tipe yang lain merupakan kopi Luwak. Ketentuan tumbuhnya
tumbuhan kopi arabika merupakan pada ketinggian 750- 1500 dpl dengan temperatur
15- 18 derajat celcius. Kopi liberika berkembang didaerah 500- 1500 dpl dengan
temperatur 17 hingga 20 derajat celcius dan kopi robusta pada ketinggian 400-
1000 dpl dengan temperatur 18- 24 derajat celcius.
1. Kopi Arabika
Kopi arabika awal mulanya berasal dari negeri Brazil. Kopi
arabika ialah tipe kopi awal yang ditemui dan dibudidayakan oleh manusia sampai
saat ini.
Kopi arabika mempunyai identitas morfologi tumbuhan bagaikan
berikut: kopi arabika mempunyai perakaran yang lebih dalam, daunnya tipis,
percabangan tumbuhan yang lentur, dimensi biji kecil dengan corak hijau tua
sampai merah hitam. Tumbuhan kopi tipe ini memerlukan waktu 9 bulan untuk
berbunga dan berbuah. Kopi arabika berkembang di ketinggian 700- 1700 meter
dpl( diatas permukaan laut) dengan temperatur 16- 20 derajat celcius.
Kelemahan dari tipe kopi arabika ini merupakan salah satu
tipe kopi yang rentan terhadap serbuan penyakit HV Hemileia vastratix ataupun
penyakit karat daun. Tetapi, mutu bijinya jauh lebih baik dari kopi liberika dan
robusta. Dan pula, kopi tipe arabika populer nikmat dan mempunyai aroma yang
nikmat dan kokoh.
Kopi arabika dikala ini sudah memahami sebagian besar pasar
kopi dunia dan biayanya jauh lebih besar daripada tipe kopi yang lain. Di
Indonesia sendiri kita bisa menciptakan tipe kopi arabika ini dari mulai Aceh
hingga di Papua.
2. Kopi Robusta
Kopi robusta awal mulanya ditemui di negeri Kongo. Tipe kopi
ini bisa berkembang baik di ketinggian 400- 700 meter dpl( diatas permukaan
laut) dengan temperatur 21- 24 derajat celcius. Tipe kopi robusta lebih tahan
terhadap serbuan penyakit karat daun. Biasanya, tipe kopi ini membutuhkan waktu
10- 11 bulan untuk proses pembuahan dari bunga sampai jadi buah.
Kelemahan dari kopi berjenis robusta ini merupakan rasanya
yang kurang mantap dan cenderung lebih getir dibanding dengan arabika. Biayanya
juga jauh lebih murah dibanding dengan kopi berjenis arabika, sehingga di
Indonesia kopi berjenis ini diketahui pula dengan“ kopi murah”.
3. Kopi Liberika
Kopi liberika berasal dari Liberia, Afrika barat. Kopi
liberika bisa berkembang dekat 9 m dari tanah. Tipe kopi ini mempunyai dimensi
daun, bunga, cabang, buah, dan tumbuhan yang lebih besar dibanding dengan tipe
arabika dan robusta. Kopi liberika agak rentan terhadap penyakit HV Hemileia
vastratix ataupun penyakit karat daun.
Mempunyai mutu buah yang relatif rendah, tetapi kopi
berjenis liberika sanggup berbuah sejauh tahun dan bisa berkembang dengan baik
di dataran rendah. Kopi liberika yang sempat dihadirkan ke Indonesia ialah yang
bervarietas Ardoniana dan Durvei.
4. Kopi Ekselsa
Kopi ekselsa berasal dari Afrika barat, awal kali tipe kopi
ini ditemui di dekat Danau Chad. Kopi tipe Ekselsa ini sangat sesuai
dibudidayakan di wilayah dataran rendah yang basah. Kopi tipe ini sangat
gampang dalam perihal pembudidayaannya, sebab kopi berjenis ekselsa tidak
rentan diserbu penyakit. Kopi ini pula bisa ditanam di areal lahan gambut.
Di Indonesia, kopi berjenis ekselsa gampang ditemui di
kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, sebab topografi lahan di wilayah
situ sangat menunjang untuk ditanami kopi berjenis ekselsa ini. Memanglah harga
dan kualitasnya masih jauh dibawah tipe kopi arabika dan robusta namun sebab
tumbuhan kopi berjenis ini tidak gampang diserbu penyakit, sehingga banyak pula
petani kopi yang membudidayakan kopi berjenis ekselsa ini.
Bila kita telah mengenali tipe tipe kop yang universal di
jumpai di kedai kopi, saatnya kita belajar tentang Roasting kopi. Sesungguhnya
apa sih roasting kopi itu?
Roasting Kopi Adalah
Roasting kopi merupakan proses pemanggangan biji kopi
mentah. Terdapat 3 tingkatan kematangan, ialah light, medium, dan dark roast.
Proses ini berperan membentuk rasa asli dari biji kopi. Biji yang tidak di-
roasting terlebih dulu akan mempunyai rasa yang sangat getir dikala diseduh.
Guna dari proses pemanggangan merupakan untuk menimbulkan
rasa asli dari biji kopinya supaya rasanya lebih nikmat. Terus menjadi besar
temperatur dan terus menjadi lama waktu roasting kopinya, biji akan terus
menjadi gosong. Bila terus menjadi gosong, kepribadian asli dan aroma khas
roasting- nya akan terus menjadi kokoh.
Tidak terdapat resep maupun tingkatan kematangan yang sangat
baik, seluruh bergantung pada tipe dan mutu biji kopinya. Tipe yang berbeda
mempunyai temperatur dan tingkatan kematangan sempurna yang berbeda. Begitu
pula dengan mutu biji, tingkatan kematangan wajib membiasakan mutu green bean-
nya.
Saat ini, Kamu telah ketahui apa itu roasting kopi dan berartinya
proses ini. Bila Kamu penasaran dan mau berupaya di rumah, saat ini terdapat
perlengkapan roasting kopi dengan skala kecil yang dapat dioperasikan baik
secara manual ataupun otomatis.
Bila Kamu masih penasaran dengan rasa kopi yang tidak
dipanggang, cobalah minuman kopi hijau. Minuman ini merupakan salah satu sajian
khas Tulungagung dan banyak diminum untuk merendahkan berat tubuh. Walaupun
mempunyai khasiat yang baik, minuman yang diseduh dari green bean ini sangatlah
getir sebab kandungan kafein yang masih besar.
Bila Kamu tidak tertarik dan mencari blend yang biji kopinya
di- roasting pada tingkatan kematangan yang maksimal, cobalah house blend dari
Sasame Coffee. Jangan kurang ingat kunjungi halaman Kopipedia untuk menaikkan
wawasanmu di dunia perkopian.
Panduan Dasar Untuk
Pendatang baru Kala Belajar Roasting Kopi
Tiap roaster tentu mempunyai style ataupun karakteristik
khas tertentu kala meroasting kopi. Tetapi, basic- basic yang wajib dicermati
tetaplah sama. Tidak hanya itu, para pendatang baru wajib betul- betul
mencermati apa saja yang silih pengaruhi dalam proses roasting kopi.
Roaster wajib mengerti terlebih dulu secara perinci, kalau
biji kopi, mesin roating yang digunakan, dan kepribadian rasa silih pengaruhi
satu sama lain. Inilah sebagian panduan dasar yang wajib Kamu perhatikan, ikuti
pembahasan berikut dan baca sampai tuntas.
Proses Pasca Panen
Sehabis dipetik, buah kopi merambah proses pengolahan dan proses pengolahan ini juga beragam. Tiap proses pengolahan tentu menciptakan profil rasa yang berbeda- beda.
Contohnya, proses pengolahan kopi semi wash. Proses pengolahan kopi semi wash menyisakan kelembaban kopi sampai 30%- 35%.
Kelembapan pada kopi yang tersisa sampai 30%- 35% ini cenderung menciptakan kopi dengan tingkatan sweetness yang intens, body lebih penuh, dan tingkatan keasaman lebih rendah.
Roaster yakin, perbandingan proses pasca panen ini akan
memastikan keputusan gimana roasting seseorang roaster untuk bisa memaksimalkan
rasa yang akan diciptakan.
Green Bean Pengaruhi Rasa Kopi
Tiap biji kopi yang dihasilkan tentu mempunyai kepribadian
rasa yang berbeda- beda. Semacam yang kita tahu, ada biji kopi dengan
kepribadian rasa lebih fruity, caramel maupun floral. Nah, kepribadian rasa
yang berbeda- beda inilah dipengaruhi oleh green bean. Kita bisa berkata, kalau
green bean bisa pengaruhi rasa kopi.
Kemudian gimana mencari ataupun menciptakan suatu green bean
yang bermutu? Green bean ialah biji mentah dari tumbuhan kopi, yang pada awal
mulanya bercorak hijau. Green bean mempunyai isi antioksidan besar Cholorogenic
Acid yang berperan untuk meluruhkan lemak tubuh berlebih dan tingkatkan
kesehatan dan kebugaran.
Buah kopi yang baru dipetik wajib lekas dikupas, optimal 8
jam sehabis proses pemetikan buah kopi. Setelah itu, sehabis dikupas, green
bean wajib hadapi proses fermentasi sepanjang 16 jam. Sehabis difermentasi,
green bean wajib dijemur. Proses penjemurannya tidak boleh langsung di atas
lantai.
Nah, green bean yang bermutu juga akan pengaruhi rasa dari
kopi yang akan dihasilkan. Hingga, memilah green bean yang pas juga pula sangat
berarti.
Cara Roasting Pengaruhi Kepribadian Rasa
Kepribadian rasa yang sejati dalam green bean bisa
diciptakan oleh seseorang roaster dengan cara memastikan cara sangrai green
bean yang pas. Bila roaster kandas dalam menguasai tiap kepribadian dari green
bean itu sendiri, hingga kepribadian rasa yang akan dihasilkan tidak akan cocok
dengan yang diharapkan.
Baca Juga:
COFFEE BEER, MINUMAN SEGAR KEKINIAN YANG HALAL
CARA MENIKMATI KOPI YANG BAIK DAN BENAR
SEMUA TENTANG KOPI YANG WAJIB KAMU KETAHUI
Perbandingan ANTARA LIGHT, MEDIUM Dan DARK ROAST PADA KOPI
1. Light roast
Untuk mereka yang menggemari kopi dengan tekstur mirip
semacam teh dan ciri lembut, light roast merupakan tingkatan sangrai yang
sesuai. Kalian dapat mengecek biji kopi yang dibeli untuk mengenali
tingkatannya. Biji kopi yang disangrai secara light biasanya bukan cuma akan
nampak semacam“ tipe sangat muda” dari corak coklat kopi, tetapi pula tidak
terdapat kilau minyak yang sangat nampak di permukaan biji kopi.
Terus menjadi lama biji kopi disangrai, hingga akan terus
menjadi banyak pula minyak yang akan timbul di permukaan biji kopi. Sebab biji
kopi‘ light roasted’ cenderung disangrai dalam waktu yang tidak lama–dan
kadangkala dalam temperatur rendah, minyak kopi juga belum pernah timbul ke
permukaan biji kopinya.
2. Medium roast
Teksturnya sedikit mirip teh dan setingkat lebih“ tanned”
dari light roast. Nyaris sama semacam light roast, bila memandang biji kopi
yang disangrai dalam tingkat ini, hingga kita juga tidak akan menciptakan
minyak kopi yang sangat kentara pada bijinya. Tetapi bila kalian berupaya 2
kopi seduhan ala manual brew yang tiap- tiap disangrai dengan light dan medium,
hingga kalian akan merasakan perbedaannya.
Kopi yang disangrai dalam tingkat medium cenderung mempunyai
rasa yang lebih intens dibanding dengan light, tetapi kadarnya senantiasa tidak
sekuat dark roast. Sebab dia sanggup memperkenalkan rasa dan komposisi yang
cocok, tidak heran jika tingkat roasting ini juga lumayan popular di banyak
roaster.
3. Medium- dark
roast
Berikutnya dalam spektrum rasa kopi merupakan tingkat
medium- dark. Ini merupakan tingkatan yang akan memperkenalkan body lebih heavy
dan lebih intens pada kopi. Biji yang disangrai dalam tingkat ini cenderung
telah mempunyai tampilan kemilau minyak pada permukaan biji kopi. Kala diseduh
juga rasanya telah lebih membentuk kepribadian pahit- manis yang nikmat.
4. Dark roast
and Beyonce
Kopi- kopi dark roast( dan tingkat di atasnya semacam
Italian, Vienna ataupun French roast), biasanya dicoba bila kopi tersebut akan
ditambahkan lagi dengan kombinasi susu, gula dan sebagainya jadi entah
cappuccino, latte, flat white dan sebagainya. Tidak sering sekali kopi seduh
manual, alias manual brew, yang memakai tingkat sangrai ini. Kopi dark roast
pada dasarnya nyaris tidak lagi menaruh kepribadian apapun tidak hanya rasa
gosong dan getir yang hangus. Sekiranya juga terdapat kepribadian asli tersisa,
itu juga telah sangat sedikit sekali. Keunggulan kopi dark roasted ini, bagi
aku, terlerak pada aromanya yang wangi dan harum begitu diseduh dengan air
panas.
Ngopi di tempat yang minimalis, modern, serta instagramable? Bisa banget, di Prague Coffee and Eatery semua bisa kamu dapatkan.
Silakan
kunjungi kami langsung Prague Coffee and Eatery, Jl. Slamet Riyadi No.39, Klegen, Kec. Kartoharjo, Kota
Madiun, Jawa Timur
Keyword:
cafe di madiun, kafe termurah madiun, cafe madiun live music, kuliner kekinian, kuliner madiun, kafe murah terdekat, cafe prague, prague cafe madiun, prague madiun, cafe terdekat, jenis kopi, roast kopi, perbedaan roasting light medium dark kopi
0 Comments