Tingkatan Roasting Kopi

TINGKATAN ROAST KOPI



Di siklus industri kopi, mungkin yang sangat buat penasaran adalah pekerjaan seorang roaster.

BUKAN mudah jadi seseorang roaster, apalagi terkadang tidak habis pikir, bila roaster- roaster itu melaksanakan kesalahan, dapat jadi biji kopi yang lagi mereka roasting hendak membuat rasa kopi tidak sesuai harapan. Bayangkan biji kopi yang bagus dengan kepribadian rasa yang menarik, kala roaster hadapi kesalahan roasting biji kopi hasil roasting tidak hendak mempunyai rasa yang sesuai harapan.

Para roaster pemula juga bukan sebentar buat menekuni gimana metode roasting buat menghasilkan karakter rasa dari sang biji kopi. Tidak sedikit pula yang turut kelas jadi seseorang roaster, serta pastinya membutuhkan bayaran yang tidak sedikit. Sebagian orang yang mau jadi roaster pula terdapat yang memutuskan buat belajar sendiri, menekuni karakter biji kopi dari postingan dan video bimbingan yang beragam. Serta berikut ini, sekilas bahasan dari teori konsep roasting.

Di antara para roaster pastinya terdapat yang mempunyai gaya mereka sendiri dikala meroasting sang biji kopi. Tetapi bisa jadi, basicnya sama apa yang butuh diperhatikan serta apa saja yang saling mempengaruhi. Suatu teori konsep roasting yang dirangkumkan oleh Joe Marrocco dapat jadi referensi belajar kita gimana metode roasting. Joe juga membuat kumpulan video motionnya di youtube yang dapat diakses siapa juga. Berikut merupakan tingkatan Roasting Kopi:

 

1. Light Roast( Coklat Muda)

Pada tingkatan roasting ini cita rasanya asam, aroma sangrai kurang tercium, tahapan awal biji kopi yang sudah di sangrai beberapa menit hendak sedikit mengembang. Light roast Ialah fase dalam roasting yang mempunyai tingkatan kematangan sangat rendah. Biji kopi hendak mempunyai warna coklat terang sebab proses penyerapan panas yang dicoba tidak sangat lama, minyak juga tidak timbul pada biji kopi serta biji kopi cenderung kering. Light roast mempunyai temperatur biji kopi terletak pada kisaran 180°C– 205°C. Pada temperatur sekitar 205°C tersebut terjadi first crack dan pada saat itu pula proses roasting dihentikan. Kopi yang di roasting pada tingkatan ini mempunyai keasaman dan caffeine yang besar. Tingkatan roasting ini cocok bagi orang yang menyukai rasa kopi mencolok, sebab mempunyai ciri khas seperti citrusy, earthy, dan buttery.

 

2. Medium Roast

Pada tingkatan roasting ini, cita rasa terasa manis serta aroma asap penyangraian sangat tajam tercium, sebab biji kopi banyak menghasilkan asap, rupanya makin hitam sampai berminyak serta kandungan gula mulai berkarbonisasi. Medium Roasting merupakan tingkatan roasting yang sangat banyak digunakan. Biji kopi hendak berwarna lebih hitam apabila dibanding dengan light roast namun lebih terang apabila dibanding dengan dark roast. Sama semacam light roast, pada medium roast biji kopi tidak menghasilkan minyak pada permukaannya. Medium roast mempunyai temperatur biji kopi pada kisaran 210°C dan 220°C. Pada temperatur tersebut merupakan temperatur dimana first crack usai tetapi second crack belum terjadi. Tidak hanya caffeine yang lebih rendah, medium roast menciptakan kopi yang cenderung balance aroma, balance keasaman serta menciptakan banyak rasa.

 

3. Dark Roast

Merupakan tingkatan paling matang pada proses roasting kopi, apabila melebihi tingkatan ini justru kopi menjadi tidak enak. Warna biji kopi akan lebih gelap bila dibandingkan dengan tigkatan – tingkatan roasting lainnya. Pada dark roast biji kopi hasil roasting mengeluarkan minyak pada permukaannya. Rasa kopi juga akan cenderung pahit dan menutupi rasa khas dari masing – masing kopi. Dark roast selesai diroasting ketika second crack usai terjadi atau pada suhu sekitar 240°C. Bagi yang menyukai  kopi dengan  kekentalan (body) kopi yang tebal, sangat cocok dengan profil dark roast.

 

Selain bebrapa  tingkatan di atas, proses roasting juga mampu membuat kopi menjadi  berbeda warna dan berbeda rasa pula, berikut adalah perubahan warna menurut derajat roasting dan nama-nama yang diberikan :

 

1. Awal perubahan warna: Straw

Ini adalah proses ketika green bean sudah mulai di sangrai. Warna sudah mulai berubah, ukurang green bean sudah mulai membesar karena proses pembakaran yang terjadi.

 

2. Coklat terang: Cinnamon Roast

Ini adalah level pertama dari roasting. Level right roast berada pada waktu beberapa menit sebelum “first crack”. Roasting pada level ini akan menghasilkan citarasa kopi dengan rasa asam yang tinggi dan tajam. Flavor dari kopi tidak terlalu terlihat jelas pada roasting level ini. Biasa nya roasting jenis ini diminati oleh masyarakat dari Amerika.

 

3. New England Roast

Roasting kopi pada level ini akan menghasilkan citarasa yang tidak jauh berbeda dengan light roast. Acidity masih mendominasi. Warna biji kopi sudah mulai agak lebih coklat. Roasting jenis ini biasanya disukai oleh masyarakat dari Amerika Utara. Roasting kopi pada level ini akan berhenti pada masa “first crack”. Saat anda mendengar crack pertama dari biji kopi, maka saat itulah anda berhenti roasting untuk menghasilkan level New England Roast.

 

4. American Roast

Pada roasting level ini, warna kopi akan sedikit lebih coklat dari pada level New England Roast. Agak sulit untuk membedakan warna American Roast dengan New England Roast jika tidak berada pada ruangan dengan penerangan yang baik. Roasting kopi pada level ini akan menghasilkan rasa yang lebih balance antara Acidity dan Bitter. Aroma juga akan lebih tercium. American Roast biasanya disukai oleh Masyarakat Amerika Timur.

 

5. City Roast

Warna coklat tua, warna biji lebih gelap dari American Roast. Roasting pada level ini hampir baik untuk semua jenis biji kopi di dunia. Roasting kopi pada level ini akan menghasilkan rasa yang balance dan lembut. Aroma juga akan lebih terasa dari American Roast. Roasting kopi level City Roast banyak disukai oleh hampir seluruh masyarakat di dunia.

 

6. Full City Roast

Warna coklat sudah lebih gelap dari city roast. Dan sudah mulai sedikit oily (berminyak). Roasting kopi pada level ini akan menghasilkan acidity dan bitter yang balance, ditambah juga dengan rasa manis (sweet). Full City Roast berhenti saat “second crack”. Aroma kopi akan sangat terasa pada roasting level ini.

 

7. Vienna Roast

Roasting pada level ini berada di tengah-tengah waktu setelah “second crack”. Setelah beberapa menit dari second crack, maka biji kopi akan semakin berwarna coklat tua. Pada roasting kopi level ini, anda akan merasakan keasaman yang sudah mulai berkurang, bitter yang lebih terasa. Aroma yang keluar akan lebih maksimal. Kopi juga terlihat lebih berminyak (oily). Roasting pada level ini cocok untuk di jadikan campuran espresso.

 

8. French Roast

Warna biji kopi sudah mulai menghitam. Minyak pada biji kopi sudah semakin jelas. Roasting kopi pada level ini akan semakin menghilangkan acidity pada kopi, bitter akan sangat dominan. Aroma akan terasa dengan jelas. Roasting kopi pada level ini juga cocok untuk dijadikan campuran pada espresso.

 

9. Full French Roast (Italian Roast)

Tidak jauh berbeda dengan French Roast. Roasting kopi pada level ini hampir menghilangkan seluruh acidity pada biji kopi. Body akan semakin ringan. Akan mulai tercium bau smokey (asap), akan menghilangkan karakteristik pada kopi. Rasa kopi akan semakin intense (tajam) pada level ini.

 

10. Spanish Roast

Warna biji kopi sudah hitam. Minyak pada kopi akan terlihat jelas. Aroma dan rasa yang keluar tidak jauh berbeda dengan roasting kopi pada level Full French Roast.

 

Semua tingkatan Roasting tepat dan sempurna, tergantung selera peminum kopinya, karena pilihannya sangatlah subjektif. Ada kalanya pemilihan dan selera, ditentukan juga oleh aspek geografis asal biji kopi, kebiasaan atau budaya suatu daerah. Namun ketika kita berbicara pada ranah roasting sebagai proses terjadinya perubahan unsur kimia, maka indikatornya dapat menjadi lebih ilmiah dan bukan lagi menjadi pendapat.

 

Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahawasanya untuk mengkonsumsi kopi butuh proses yang sangat panjang, begitupun setelah melewati roasted kopi, kita harus menggiling agar menjadi bubuk sehingga kopi siap untuk diseduh dan di nikmati. Coffeeland Indonesia menjadi solusi untuk menggiling roasted bean coffee anda, karena Coffeeland Indonesia menyediakan berbagai tipe mesin untuk menggiling kopi yang akan anda nikmati. Coffeeland Indonesia juga menyediakan varian Roasted Bean Coffee, sebagai berikut :

·         Arabica Bali Specialty,

·         Arabica Blue Korintji Specialty,

·         Arabica Flores Specialty,

·         Arabica Gayo Specialty,

·         Arabica Java Specialty,

·         Arabica Malabar Specialty,

·         Arabica Mandhelig Specialty,

·         Arabica Toraja Specialty,

·         dan Coffeeland Blend.

 

Keyword:

cara roasting kopi manual

teori roasting kopi

grafik roasting kopi

suhu roasting kopi

teknik teknik roasting kopi

kesalahan roasting kopi

pengaturan api roasting kopi

tabel roasting kopi

prague coffee and eatery

tongkrongan nyaman madiun,

kafé termurah madiun,

kafé dengan live music,

kuliner kekinian

kuliner madiun

 


Post a Comment

0 Comments